The Capacity of Islamic School Principals in Implementing The Merdeka Belajar (Freedom to Learn) Program

Authors

DOI:

https://doi.org/10.70872/12waiheru.v10i2.209

Keywords:

islamic school principals, implementation, merdeka belajar (freedom to learn)

Abstract

This article examines the role of Islamic school principals in implementing the Merdeka Belajar (Freedom to Learn) program. Employing a qualitative research approach that focuses on words and sentences, the study utilizes descriptive research to offer insights into the social context or to explore and clarify specific phenomena. The findings show that: 1) The Islamic school principals have a high level of enthusiasm for implementing Merdeka Belajar in Islamic Schools; 2) Islamic School principals play a critical role in delivering the Merdeka Belajar program within Islamic Schools, and the successful dissemination of this educational program largely depends on how intensively the principal communicates Merdeka Belajar within their Islamic Schools, 3) Islamic Schools principals believe that the socialization process, training, and technical guidance for the Merdeka Belajar (Freedom to Learn) program need to adhere to guidelines set by the Ministry of Education and Culture and the Ministry of Religious Affairs; 4) Only a limited number of Islamic Schools have implemented Merdeka Belajar; 5) IT resources and teachers' proficiency in IT are still very limited. Therefore, in addressing challenges with the Merdeka Belajar implementation in Islamic Schools, principals play an active role in applying related educational programs. It is advised that relevant authorities (Head of the Islamic Schools Education Section) offer both theoretical and practical support to principals and teachers regarding Merdeka Belajar.

References

Departemen Pendidikan RI. (2003). Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan RI.

Fajriyani, D., Fauzi, A., Kurniawati, M. D., Dewo, A. Y. P., Baihaqi, A. F., & Nasution, Z. (2023). Tantangan Kompetensi SDM dalam Menghadapi Era Digital (Literatur Review). Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 4(6), 1004-1013. https://doi.org/10.31933/jemsi.v4i6.1631

Haron, M. Z., Othman, M. K. H., & Awang, M. I. (2019). Keperluan penilaian pelaksanaan kurikulum tahfiz model ulul albab (TMUA) sekolah menengah Kementerian Pendidikan Malaysia. Practitioner Research, 1, 289-316. https://doi.org/10.32890/pr2019.1.15

Jayanti, E. D., Aryana, I. B. P., & Gunamantha, I. M. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau dari Literasi Digital Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus VI Kecamatan Mengwi. PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, 1(2), 55-64. https://doi.org/10.23887/jpdi.v1i2.2681

Juliswara, V., & Muryanto, F. (2022). Indonesia dalam Pusaran Globalisasi, Pengembangan Nilai-nilai Positif Globalisasi bagi Kemajuan Bangsa. Uwais Inspirasi Indonesia.

Kemdikbud. (2020). Merdeka belajar. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemendikbud. (2003). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 . Jakarta: Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan Nasional RI. (2022). Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi No 033/H/KR/2022. Jakarta: Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Keputusan Menteri Agama (KMA) RI. (2024). Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 450 Tahun 2024 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Raudhatul Athfal (RA), Madrasah dan Madrasah Kejuruan. Jakarta: Keputusan Menteri Agama (KMA) RI.

Keputusan Menteri Agama. (2022). KMA 347 TAHUN 2022 Tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah. Jakarta: Kementerian Agama.

Mariana, D., & Helmi, A. M. (2022). Madrasah Sebagai Lembaga Pendidikan di Indonesia. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 1907-1919. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i1.3236

Moh. Isom (Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah). (2023). opini/kurikulum-merdeka-dan-madrasah-mandiri-berprestasi. Jakarta: https://www.kemenag.go.id.

Mu’minah, N., & Malihah, L. (2023). Peran Kepemimpinan Dalam Lembaga Pendidikan Agama Islam. Jurnal Tarbiyah; Jurnal Ilmiah Kependidikan dan Keagamaan, 7(2). http://ojs.iai-darussalam.ac.id/index.php/tarbiyah

Nurulloh, E. S. (2019). Pendidikan Islam Dan Pengembangan Kesadaran Lingkungan. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 7(2), 237. https://doi.org/10.36667/jppi.v7i2.366

Peraturan Menteri Agama. (2023). Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 7232 Tahun 2022. Jakarta: Kementerian Agama.

Permatasari, R. W., & Purwanda, E. (2022). Inovasi Manajemen Pendidikan dalam Kegiatan Belajar Mengajar saat Masa Pandemi di Kabupaten Ngawi. Jurnal Multidisiplin Madani, 2(5), 2323-2334. https://doi.org/10.55927/mudima.v2i5.369

Purwowidodo, A., & Zaini, M. (2023). Teori dan Praktik Model Pembelajaran Berdiferensiasi Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. Yogyakarta: Penebar Media Pustaka, 65.

Raharja, H. Y. (2019). Relevansi pancasila era industry 4.0 dan society 5.0 di pendidikan tinggi vokasi. Journal Of Digital Education, Communication, And Arts (Deca), 2(1), 11-20.

Rida Fironika, K. (2011). Pembiayaan pendidikan di Indonesia. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 26(1), 43-63. https://jurnal.unissula.ac.id/index.php/pendas/article/view/755

Wijaya, H. C. (2016). Ilmu Pendidikan Islam “Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia”. Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).

Downloads

Published

2024-12-01

Issue

Section

Articles

How to Cite

Risna, & Pelu, H. (2024). The Capacity of Islamic School Principals in Implementing The Merdeka Belajar (Freedom to Learn) Program. 12 Waiheru, 10(2), 218-228. https://doi.org/10.70872/12waiheru.v10i2.209